Rabu, 04 Januari 2017

Ternyata Membakar Kalori Lebih Mampu Sehatkan Otak

“Orang tua dengan adanya banyak kegiatan condong miliki tambah banyak daerah abu-abu, komponen paling utama dari sistim saraf pusat di otak mereka dibanding dengan rekan-rekan yg kurang aktif.

Teratur bergerak di seputar tempat tinggal, jalan enjoy, atau lari, bagaikan “mengawetkan” susunan otak, bahkan juga utk individu dengan tanda-tanda enteng serta berat penurunan mental, ” kata penulis studi James T. Becker, profesor psikiatri di University of Pittsburgh School of Medicine.

Banyak peneliti pelajari data dari satu buah studi kesehatan jantung waktu panjang dari 876 orang berumur 65 th. serta lebih tua.

Banyak responden menekuni penilaian kognitif, volumetrik pencitraan otak, serta menjawab quesioner perihal kesibukan mereka sesehari. Peneliti juga mengukur volume daerah abu-abu pada responden.

Sehabis memerhitungkan faktor-faktor lain yg mampu pengaruhi volume otak, termasuk juga ukuran kepala, umur, model kelamin, daerah putih di otak, rusaknya kognitif enteng serta status Alzheimer, banyak peneliti menemukannya kalau pembakaran kalori yg lebih tinggi di kaitkan dengan volume daerah abu-abu yg tambah besar di otak responden, menurut hasil Journal of Alzheimer.

Dengan kata lain, aktif di hari tua buat seorang tdk ringan pikun, masih dapat berfikir tajam, serta rasional.

“Pengeluaran kekuatan di kaitkan dengan pelepasan substansi yg di kenal sebagai factor neurotropik otak atau brain-derived neurotrophic factor (BDNF), yg mempromosikan perkembangan serta diferensiasi neuron baru di otak, ” kata Becker.

Volume daerah abu-abu di otak kebanyakan berkurang sejalan dengan umur. Akan tetapi, analisa ini udah memberikan, kalau bergerak serta membakar kalori tentang dengan penambahan BDNF yg mampu mendukung beberapa daerah abu-abu di otak masih awet muda.

" Data kami memberikan, tdk perduli apa aktivitasnya, sepanjang kita membakar banyak kalori, jadi itu dapat memiliki pengaruh, " lanjut Becker. “Namun, lebih aktif dalam lingkungan sosial kemungkinan lebih efisien dibanding dengan cuma jalan di treadmill saja. ”

Leandro Fornias Machado de Rezende dari departemen kedokteran di University of Sao Paulo School of Medicine di Brazil, yg bukan hanya area analisa menyikapi, " meski sangat, kegiatan fisik merupakan multidimensi, bukan hanya pengeluaran kalori saja yg butuh jadi perhatian, akan tetapi juga kegiatan sosial, mental, serta kesibukan emosional yg turut serta.

”Dalam hal tersebut, mencegahan penyakit Alzheimer lewat kegiatan fisik mesti dimengerti dalam pandangan yg lebih luas, " lanjut Rezende Reuters Health lewat e mail.

Sumber : Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar